Pada 2019, banyak periset dengan senang menyembahkan gambar lubang hitam atau black hole pertama kali dalam sejarah sains. Kerap dibicarakan kehadirannya, photo samar-samar black hole itu menjadi bukti visual pertama sejauh sejarah.
Dengan style gravitasi luar biasa, tidak ada satu lantas benda - sampai sinar - yang berhasil lolos darinya! Memandang seluruhnya konsep alam yang dibengkokkan black hole, ringan saja kalau black hole dirasa dogma semata. Tapi, realitanya, berikut ini 8 bukti kalaupun black hole benar-benar riil!
1. Ramalan teori relativitas Einstein
Black hole tampak secara pertama pada 1916 melalui kalkulasi Karl Schwarschild. Hasil yang ditemui Karl merupakan hasil absolut dari teori relativitas umum punya Albert Einstein pada 1915. Lewat kata lain, jika teori Einstein nyatanya betul, black hole memang benar ada!
Di akhir waktu 1960an, Roger Penrose serta Stephen Hawking mendapatkan kalau object yang masuk ke dalam black hole bakal membuat singularitas yang membengkokkan hukum fisika Bumi. Hasilnya, pada 2020, Penrose mendapat Penghargaan Nobel Fisika buat penemuan black hole jadi ramalan paling dekat dari teori relativitas umum.
2. Ledakan cahaya gamma
Menurut NASA, pada 1930an, pakar astrofisika India-Amerika, Subramanyan Chandrasekhar, memandang apakah yang terjadi waktu bintang menggunakan pokok nuklirnya. Penting diketahui, insiden ini tergantung dari massa bintang.
Kalau satu bintang besar punya 20 massa matahari, karena itu pokok bintang (3x lebih besar dibanding massa mataharinya) dapat roboh jadi black hole. Insiden ini dapat terjadi sangat cepat, dalam perhitungan detik saja, serta membebaskan energi besar berbentuk ledakan cahaya gamma.
Ledakan cahaya gamma itu mengeluarkan energi ke luar angkasa, seperti bintang biasa. Teleskop tajam di Bumi sudah menemukan banyak ledakan cahaya gamma, serta beberapa datang dari galaksi punya jarak miliaran tahun sinar. Lewat kata lain, kita bisa-bisa memandang proses "kelahiran" lubang hitam.
3. Gelombang gravitasi
Kadang, lubang hitam dilihat berpasangan serta mengorbit kedua-duanya. Hubungan gravitasi yang luar biasa membentuk riak-riak di di dalam ruangan waktu serta menebar jadi gelombang gravitasi. Berikut ini yang diperhitungkan oleh teori relativitas Einstein.
Salah satunya yang dapat mendeteksinya merupakan Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory and Virgo (LIGO) di California Institute of Technology (CalTech) serta Massachusetts Institute of Technology (MIT). Hasilnya, hasil pergabungan dua black hole pada 2015 serta 2016.
Waktu sensitivitas detektor LIGO bertambah, momen pemroduksi gelombang lain ditemui, seperti tubrukan di antara black hole serta bintan neutron. Tak perlu takut, insiden ini kebanyakan ada di luar galaksi Bimasakti atau 650 juta - 1,5 miliar tahun sinar dari Bumi!
4. Tidak dilihat oleh mata
Walaupun mengeluarkan energi besar, ledakan cahaya gamma serta gelombang gravitasi sering tidak terlacak. Lantaran tidak ada sinar atau radiasi lain, fenomena-fenomena ini bisa-bisa "sembunyi" di lingkungan luar angkasa. Teknik terbaik buat mendeteksinya yaitu dengan resiko gravitasi ke-2 kejadian itu kepada bintang lain.
Waktu tengah mencermati sepasang bintang yang memiliki nama HR 6819 pada Mei 2020, banyak astronom memandang kalau ada keajaiban pada pergerakan dua bintang itu. Keterangan cuma satu merupakan ada object ke-3 yang tidak nyata!
Waktu banyak astronom hitung massanya, hasilnya 4-5 kali lebih besar dibanding Matahari! Cuma ada satu ikhtisar yang ada, ialah object itu merupakan black hole. Black hole itu menjadi yang dekat dengan Bumi, ialah 1.000 tahun sinar di Bimasakti. Tapi, hasilnya masih menanti verifikasi.
5. Sinar-X pada metode biner Cygnus X-1
Bukti penilaian black hole tampak kali pertama pada 1971. Dari metode bintang biner yang memiliki nama Cygnus X-1, metode ini mendatangkan sinar-X amat jelas di semesta alam. Tapi, NASA menuturkan cahaya ini tidak datang dari black hole atau bintang tetangganya yang 33 kali lebih berat dari Matahari kita.
Justru, materi bintang raksasa itu dilepas oleh piringan akresi black hole. Dari piringan akresi itu, sinar-X memancar. Seperti HR 6819, banyak astronom gunakan pergerakan bintang buat memprakirakan massa object tidak nyata yang dilihat di Cygnus X-1.
Hasil kalkulasi terbaur pada Februari 2021 menuturkan kalau object "gelap" itu punya 21 massa matahari. Terfokus ke area kecil, tidak ada keterangan lain kecuali object itu merupakan black hole.
Baca Juga : Permainan Saat Ini Okeplay777 Situs Permainan Berhadiah Terbaik
6. Black hole supermasif di tengahnya galaksi
Kecuali bintang yang roboh, black hole rasio supermasif (yang ada kandungan juta-an sampai miliaran massa matahari) nyatanya telah ada sejak awal kali sejarah semesta alam! Menurut NASA, black hole supermasif di pusat galaksi dikitari piringan akresi yang mendatangkan radiasi sungguh-sungguh!
Faktanya, beberapa bintang di dekat lokasi black hole supermasif kebanyakan berputar-putar sangat cepat. Sampai, Bimasakti punya black hole di pusatnya, benarnya di Sagittarius A*. Prediksi sekarang ini, black hole supermasif di Sagittarius A* (Sgr A*) punya massa matahari sejumlah empat juta.
7. "Spagetifikasi" black hole
Apa yang terjadi waktu object dekati atau jatuh ke black hole? Pertama, terjadi "Spagetifikasi". Diambil dari nama pasta, gravitasi berlebihan black hole melebarkan object seperti spageti.
Spagetifikasi pada black hole kali pertama terekam pada 2018 yang libatkan bintang sepanjang 150 juta tahun sinar. Terakhir, pada Oktober 2020, banyak astronom European Southern Observatory (ESO) saksikan secara langsung waktu suatu bintang di jarak 215 juta tahun sinar dilumat menjadi spageti oleh style ambil black hole!
8. Gambar dari 2019
Bukti paling akhir yang tidak terpungkiri merupakan photo yang dilansir pada April 2019. Diambil di pusat galaksi Messier 87 di cluster Virgo, photo itu menunjukkan citra black hole supermasif dengan massa matahari 6,5 miliar serta sinar jingga dari piringan akresi!
Photo ini didokumentasikan oleh Even Horizon Telescope (EHT). EHT menuturkan kalaupun mereka menautkan teleskop di penjuru dunia buat menangkap black hole. Menurut NASA, makin banyak teleskop yang terlibat dalam menangkap black hole, bakal makin tajam kualitas gambar pada akhirnya.
Tidak terpungkiri kembali, kan? Itu 8 bukti paling kuat yang memperlihatkan kehadiran black hole secara riil. Kalaupun bukti kalkulasi fisika masih mencurigakan, tampilkan saja photo dari EHT.
Comments