Tersisa Rambut Beethoven Bakalan Sibak Rahasia Meninggalnya
Kematian komposer Ludwig van Beethoven masih menaruh rahasia. Banyak pengamat kerjakan test DNA lewat tersisa rambut Beethoven.
Team internasional menganalisa untaian dari 8 lembar rambut yang diletakkan dalam koleksi public serta personal, dalam usaha buat memperjelas problem kesehatan Beethoven.
Lima kunci dikira asli oleh banyak pengamat serta berasal dari 1 lelaki Eropa.
Beethoven miliki condong genetik buat penyakit hati serta infeksi hepatitis B beberapa saat sebelumnya meninggalnya, test udah mengungkap.
Suatu team pengamat yang dikepalai oleh Kampus Cambridge menganalisa lima lembar rambut buat mengurutkan genom penyusunnya.
Tetapi, mereka tak bisa tentukan yang memicu pastinya dari problem pendengarannya.
Penulis pokok, Tristan Begg, mengucapkan aspek dampak genetik, ditambahkan konsumsi alkohol Beethoven yang lebih tinggi, barangkali udah sebabkan keadaan livernya.
Ludwig van Beethoven terlahir di Bonn, Jerman, di tahun 1770 serta wafat di umur 56 tahun di Wina, di tahun 1827.
Komposer serta pianis yang gemilang ini menanggung derita problem pendengaran progresif, yang diawali di umur tengah sampai akhir 20-an serta sebabkan ia tuli secara fungsional di tahun 1818.
Begg mengucapkan, team menerka dari catatan harian, jika konsumsi alkohol Beethoven teratur, tapi volume yang ia konsumsi sukar diduga.
"Sementara sejumlah besar orang sezamannya mengeklaim konsumsinya moderat dengan standard Wina awal mula zaman ke-19, ini mungkin masih jumlah alkohol yang didapati waktu ini beresiko buat hati," tuturnya.
Team mengucapkan, menurut data genom, jika problem pencernaan Beethoven tak berasal dari penyakit celiac atau intoleransi laktosa.
"Kalau konsumsi alkoholnya lumayan berat dalam periode waktu yang cukuplah lama, hubungan dengan aspek dampak genetiknya memberinya satu adanya kemungkinan keterangan buat sirosisnya." papar Begg.
Baca Juga : Dijamin Mendapatkan Jackpot Jangan Sampai Ketinggalan Ayo Bergabung Sekarang Juga di Okeplay777
Johannes Krause, dari Max Planck Institute of Evolutionary Anthropology di Jerman, mengucapkan: "Kami tak bisa mengucapkan dengan pastinya apakah yang membunuh Beethoven, tapi kami saat ini sekurang-kurangnya bisa mengonfirmasi tersedianya dampak yang ditinggalkan dengan cara berarti serta infeksi virus hepatitis B.
"Kami pula bisa hilangkan sejumlah yang memicu genetik yang lain kurang rasional."
Dr. Axel Schmidt, dari Institut Genetika Manusia di Rumah Sakit Kampus Bonn, mengucapkan: "Biarpun dasar genetik yang terang buat problem pendengaran Beethoven tak bisa dikenali, banyak cendekiawan mengingatkan jika jalan cerita begitu tak bisa dikesampingkan."
Pakar asal-usul genetik pula menganalisis apakah yang mereka deskripsikan selaku "momen paternitas pasangan tambahan" - orang anak yang dibuat dari perselingkuhan - dalam garis paternal langsung Beethoven.
Begg menambah: "Kami mengharapkan jika dengan membikin genom Beethoven siap buat umum buat banyak pengamat, serta barangkali menambah kunci yang diautentikasi lebih berlanjut ke seri alur awal mula, pertanyaan yang tertinggal terkait kesehatan serta silsilahnya sesuatu hari kelak bisa dijawab."
Comments