Aplikasi mobile kini jadi pintu utama layanan digital
Dari pembayaran sampai kesehatan. Risiko keamanan bukan hanya masalah teknis; ini masalah bisnis, regulasi, dan reputasi. Artikel ini membahas kenapa kolaborasi antara penyedia jasa, pemilik produk, dan regulator diperlukan, bagaimana memilih penyedia pentest yang tepat, dan langkah praktis untuk memastikan aplikasi Anda aman, termasuk kapan dan bagaimana memanfaatkan Jasa Pentest Android profesional.
1. Mobile bukan lagi “fitur”, melainkan core business risk!
Aplikasi mobile menyimpan token otentikasi, data pengguna, dan akses pembayaran, kalau bocor, dampaknya langsung ke keuangan dan reputasi. Startup yang scale cepat kerap mengabaikan security debt demi time-to-market, fintech yang di-audit harus menunjukkan bukti kontrol keamanan. Di sinilah pentest mobile (Android & iOS) berperan untuk menemukan celah sebelum penyerang melakukannya.
2. Siapa pemain penting, dan bagaimana mereka harus bekerja sama?
- Pemilik produk (startup/fintech): siapkan scope yang jelas (Android, iOS, API, backend).
- Vendor pentest: harus mampu melakukan manual testing + PoC (contoh: runtime instrumentation, reverse engineering). Cari yang melampirkan mapping ke standar seperti OWASP MASVS.
- Regulator & auditor: minta laporan yang bisa dipakai untuk audit compliance. Di beberapa pasar, bukti pentest jadi pra-syarat.
- Kolaborasi yang sehat = jadwal retest + perbaikan terprioritasi + timeline remediation.
3. Bagaimana memilih penyedia pentest?
- Laporan memetakan ke OWASP MASVS atau Mobile Top 10.
- Ada PoC (video/screenshot/log) untuk temuan kritis.
- Menawarkan retest setelah fix (assurance).
- Menyediakan opsi PTaaS (langganan) untuk integrasi CI/CD.
- Kalau Anda mencari provider yang fokus pada mobile, pertimbangkan opsi seperti Jasa Pentest Android yang menyediakan layanan terlokalisasi & compliance-ready.
4. Contoh kasus kolaborasi
Skenarionya, fintech wallet X menemukan bahwa SDK analitik menyimpan token di storage yang tidak terenkripsi. Penemuan ini berasal dari pentest manual, diikuti perbaikan oleh tim dev dalam 2 minggu, dan retest oleh vendor. Hasilnya, mitigasi tuntas dan bukti untuk auditor. Pelajarannya, temuan cepat danretest cepat lalu risiko terpangkas signifikan.
5. Rekomendasi implementasi
- Audit cepat (2 minggu), fokus kebocoran token, autentikasi, network.
- Deep pentest (4 minggu), manual testing + PoC.
- Remediation sprint+dan retest (2–4 minggu).
- Masukkan automated checks ke CI (SAST + DAST) & rencanakan PTaaS.
Kesimpulannya, Keamanan mobile adalah investasi berkelanjutan. Jika Anda ingin memulai audit yang terfokus pada Android, lihat opsi Jasa Pentest Android yang menawarkan paket mulai dari audit cepat hingga retest berkala. Atau hubungi tim keamanan Anda untuk jadwalkan konsultasi.

Comments